Kamis, 24 Februari 2011

PEREMPUAN-PEREMPUAN MULIA DI SEKITAR RASULULLAH SAW

Banyak perempuan yang ada didunia menjadi penghuni surga karena kemuliaan mereka. Apabila anda kaum perempuan ingin menjadi salah satu diantara mereka, anda haruslah mencontoh para perempuan yang mulia tersebut. Berikut ini adalah sebagian dari perempuan yang patut untuk dijadikan contoh dalam hidup anda.
1. Khadijah binti khuwailid
Rasulullah SAW sangat mencintainya sehingga tidak menikah saat ada khadijah sebagai istrinya. Bahkan saat Khadijah sudah meninggal pun, bayang-bayang khadijah pun tetap membayang-bayangi rumah tangga Rasulullah dengan istri-istri beliau.
Keistimewaan Khadijah adalah khadijahlah yang pertama kali mengimani apa yang turun kepada rasulullah. Menjadi tempat mengadu rasulullah saat beliau bimbang, menemani beliau, menghibur beliau dan memberikan kepercayaan penuh kepada suaminya tersebut. Serta dari rahim Khadijahlah Rasulullah mendapat keturunan.

2. Saudah binti zam'ah
Istri pertama Rasulullah SAW setelah Khadijah meninggal. Sebagai istri tua sebenarnya saudah berhak mendapatkan keistimewaan, tapi saudah lebih suka mengalah dan memberikan keistimewaan tersebut kepada istri-istri Rasulullah yang lain. sifat mengalah inilah yang jarang dimiliki perempuan di semua zaman.

3. Aisyah binti Abu bakar
Memiliki istri yang cantik memang merupakan kebanggaan. Apalagi selain cantik juga cerdas,/pandai, baik hati, bersyukur dan menyenangkan. Itulah yang dimiliki Aisyah. Sebagai perempuan muda yang cantik, tentu berharap mendapatkan hidup yang berkecukupan, tapi Aisyah lebih suka hidup sederhana bersama Rasulullah.
Kecerdasannya dapat dilihat dari hadits-hadits yang diriwayatkannya. Banyak dari kalangan sahabat dan ahli hadits yang berkonsultasi dengannya.

4. Fathimah binti Muhammad SAW
Anda seorang wanita yang tidak pernah menuntut? Hidup sederhana? Bekerja keras? Atau telapak tangan anda kapalan? Fathimah hidup seperti itu.
Ali ibn Abi Tholib suaminya adalah orang yang tidak berpunya. Bahkan saat menikahpun hanya memberi cincin besi pada calon istrinya. Saat menikah pun hidup dalam kekurangan. Tapi Fathimah tidak mengeluh. Dia tetap dalam kebahagiaan. Demi mencukupi kebutuhan keluarga
, Fathimah bahkan rela menggiling gandum sehingga tangannya kapalan dan menjinjing tempayan untuk mengisi gentong air di rumahnya.
Tahukah siapa dia?
Fathimah adalah putri dari seorang nabi, kepala negara, kepala pemerintahan serta istri dari seorang panglima perang. Lebih dari itu, dia adalah calon penghulu surga diantara kalangan perempuan.
Anda iri?

5. Asma' binti Abu Bakar
Anda pumya julukan? Asma' punya, julukannya adalah DZUN NITHAQAINI, yang artinya perempuan yang memiliki dua selendang. Mendapat julukan itu karena perjuangannya mnolong agama ALLAH.
Kecerdikan Asma' saat membujuk kakeknya yang kawatir saat Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya dijalan ALLAH patut ditiru.
Sebagai seorang istri bagi Zubair ibn Awwam Asma' selalu membantu suaminya dengan bekerja keras mengurus kuda dan kebunnya yang jaraknya bermil-mil jauhnya dari rumah.
Tapi yang paling membuat saya terpana adalah ketegarannya sebagai ibu dari Abdullah ibn Zubair.
Sebagai ibu Asma' sangat bijaksana dan selalu menghibur anaknya serta terus mensupport anaknya yang sedang berjuang dijalan ALLAH serta memberikan solusi bagi kebuntuan yang dihadapi puteranya.

6. Zainab binti Muhammad SAW
Anda mencintai suami anda? Sebesar apa? Bandingkan dengan cinta Zainab binti Muhammad SAW kepada suaminya.
Adalah Abul Ash ibn Rabi' yang menjadi pria beruntung mendapatkan cintanya. Cinta mereka berliku dan pasang surut serta banyak rintangan. Tapi cinta Zainab ternyata tidak pernah surut dan berakhir bahagia.
Zainab menikah dengan Abul-Ash sebelum Muhammad menjadi Rasul. Saat Islam datang, Zainab masuk Islam, sedang suamimya tetap kafir. Zainab ikut hijrah sehingga mereka berpisah, tapi cinta mereka tak pernah pupus. Saat perang berkecamuk, Abul-Ash menjadi tawanan dua kali. Dan dua kali juga Zainab mengajukan perlindungan dan menebus suaminya. Hal itu membuat Abul-Ash sangat tersentuh. Hingga rela masuk Islam dan mereka pun kembali bersatu dan hidup bahagia.

7. Ummu Aiman Barakah binti Muhsin
Bagaimana perasaan seorang anak yatim piatu bila ia mendapat seorang ibu pengganti yang baik hati dan menyayanginya seperti anak sendiri? Sudah pasti bahagia.
Itulah yang dirasakan Muhammad kecil saat ditinggal wafat bapak ibunya saat menemukan kasih sayang Ummu Aiman. Ummu Aiman menyayanginya sama seperti anak-anaknya yang lain bahkan lebih.
Itu sebabnya Rasulullah menyayangi Ummu Aiman seperti ibunya sendiri dan bahkan menghamparkan kain Beliau untuk tempat duduk Sang Ibu asuh.
Bila para perempuan bisa seperti Ummu Aiman terhadap Muhammad kecil, INSYA ALLAH tak akan ada anak terlantar dan kurang kasih sayang.

8. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
Tekad kuat yang tak kenal mundur. Itulah kelebihan yang dimilikinya. Tidak peduli dengan limpahan harta orang tuanya yang penentang da'wah Islam. Ummu Habibah lebih suka berhijrah bersama suaminya ke Habasyah, tetapi sayang sang suami masuk agama nasrani. Akhirnya Ummu Habibah hidup sendiri di rantau orang, hanya putrinya yaitu Habibah yang menjadi ikatan keluarganya. Hingga akhirnya Rasulullah menikahinya saat masih di Habasyah.

9. Ummu Sulaim binti Milhan
Andakah perempuan yang menolak pinangan lelaki kaya raya dan menintai anda sepenuh hati? Ummu Sulaim mampu melakukannya. Dia menolak Abu Thalhah karena masih musyrik. Ummu Sulaim hanya meminta mahar keislaman Abu Thalhah sebagai syarat pernikahannya. Dan Abu Thalhah bersedia.
Sebelum menjadi Janda Ummu Sulaim telah masuk Islam meski suaminya tidak memberinya ijin dan bahkan mentalkinkan anaknya (Anas ibn Malik) dengan kalimat syahadat.
Apa yang anda para perempuan lakukan saat anak yang anda sayangi meningga? Sedih, menangis, meratap? Ummu sulaim tetap tabah kehilangan anak yang dicintainya. Bahkan tidak memberitahukannya kepada suaminya. Setelah Abu Thalhah dilayani dengan baik barulah diberitahu anaknya meninggal. Oleh sebab itulah Rasulullah mendoakan keberkahan baginya.
Akhirnya Ummu Sulaim dikaruniai 10 anak yang hafal Qur'an.

10. Ummu Salamah, Hindun binti Zad ar Rakib
Cintanya kepada suami,Abu Salamah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan terjadi keributan dan rebutan antar kabilah saat Abu Salamah membawa Ummu Salamah berhijrah ke Madinah. Dan merekapun terpisah, karena cinta mereka yang mendalam kabilah merekapun akhirnya menyerah.
Setelah Abu Salamah Gugur, Rasulullah memintanya menjadi istri. Saat menjadi istri Rasulullah Ummu Salamah banyak membantu Rasulullah berupa saran dan dorongan moril. Satu contoh adalah saat para sahabat enggan menuruti perintah Rasulullah untuk bertahallul saat perjanjian Hudaibiyyah. Maka atas saran Ummu Salamah Rasulullah melakukan tahallul sendiri sehingga akhirnya para sahabat mengikutinya.

11. Khansa' binti khadzdzam
Emansipasi? Itu kata orang sekarang. Khansa' dulu memperjuangkan nasibnya sebagai seorang perempuan dan Rasulullah mendukungnya.
Khansa' tidak mau menikah karena keinginan orang tuanya. Dan Rasulullah mengijinkan menikah dengan laki-laki yang disukainya.

12. Ummu umarah, Nasibah binti Ka'ab
Berani berperang melawan musuh? Perempuan satu ini tak pernah mundur dari laga pertempuran. Bahkan saat Rasulullah dalam bahaya, Ummu Umarah menjadi tamengnya. Kalo di Indonesia mungkin seperti Cut Nya' Dien.
Ummu Umarah mendidik putra-putranya menjadi pejuang yang tangguh.

Itulah sebagian dari perempuan mulia di sekitar Rasulullah yang bisa dijadikan contoh dalam hidup perempuan yang mengaku beragam Islam agar menjadi penghuni surga. Masih banyak perempuan lain yang menjadi contoh di sekitar Rasulullah. Zainab binti Jahsy, Ummu Mahram, Barirah, Ummu Kultsum, Hamnah binti Jahsy, Asma' binti Umais, Ummu Sinan al Aslamiyah, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Ummu Ma'bad, Ummu Anas, Halimah as-Sa'diyah dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar